Wikipedia

Hasil penelusuran

Kamis, 20 November 2014

UPDATE PES 6 (1 September 2014)

Haloo sobat PES 6 !!!!!!!! udah lama ane gak posting tentang PES 6. Dan sekarang saya akan update pemain PES 6 tgl 1 Sept 2014. Update ini berisi :
1. Klub promosi Liga Inggris, Perancis, Italia, Jerman dan Spanyol.
2. Update kit/seragam tim.
3. Update nomor punggung setiap pemain.
4. Update ability berdasarkan penampilan bagusnya di Piala Dunia 2014.
5. Penambahan Timnas u-19
6. dll.

Silahkan download di bawah ini


DOWNLOAD DISINI CUY

Rivalitas PERSIB dan Persija

Rivalitas pertemuan Persib Bandung dengan Persija Jakarta selalu menghadirkan kisah seru baik di dalam maupun di luar lapangan. Big match Liga Indonesia yang selalu menekankan perang urat syaraf dalam menentukan siapa yang terbaik di antara kedua tim selalu mewarnai laga yang pantas disebut derby D’Indonesia ini.

Kisah yang sangat menarik ialah bagaimana seorang pelatih asing asal Moldova, Arcan Iurie Anatolievici yang mendapatkan hati para pendukung kedua tim. Persija pernah menggunakan jasa Iurie pada 2005. Sebagai pelatih dengan status pendatang baru, Iurie berhasil membawa Macan Kemayoran, julukan Persija ke final Divisi Utama Liga Indonesia.

Pada tahun yang sama, suami dari Santi Sucihati yang notabene wanita priangan itu turut mengantarkan Bambang Pamungkas cs menjadi runner up setelah ditaklukan Arema Malang. Di musim 2007, Iurie mulai berlabuh di Maung Bandung menggantikan Risnandar kala itu. Pada musim selanjutnya Iurie membawa Persib duduk di peringkat kelima di akhir musim.

Soal perebutan juara Liga Indonesia, Persija unggul karena beberapa kali masuk final mesik status titel Juara sama dengan Persib, yakni satu kali. Persib terakhir kali menjadi juara di tahun 1994 dan Persija tiga tahun kemudian.

Kejayaan kedua tim dalam beberapa musim juga masih kalah bila dibandingkan dengan Persipura Jayapura atau Sriwijaya FC. Uniknya, kedua tim ini bisa dikatakan cukup sering “tukar kostum”. Tercatat beberapa pemain berpindah dari status pemain Persija dan berkostum Persib begitu pun sebaliknya.

Sebut saja Antonio Claudio, Charis Yulianto, Marwal Iskandar, Imran Nahumarury, Nuralim, Andi Supendi, Lorenzo Cabanas, Sonny Kurniawan, Budi Sudarsono, Atep, Baihaki Kaizan, dan Abanda Herman

Berganti kostum dari orange menjadi biru atau sebaliknya seolah lumrah. Padahal, bagi dua tim yang mempunyai rivalitas tinggi haram hukumnya memberikan pemain bersangkutan pada tim yang notabenya merupakan klub rival mereka. Salah satunya ditunjukan lewat Manchester United dan Liverpool di Liga Inggris. Tradisi untuk tidak pindah pada klub yang berseteru itu sudah bertahan lebih dari tiga dekade!

Terakhir, Fernando Torres menyatakan kepindahannya ke Chelsea lantaran tidak ingin dibenci Liverpudlian, sebutan pendukung Liverpool. Diakui pemain Spanyol itu, The Red Devils menawarkan kontrak yang sangat besar semenjak dirinya berkostum Liverpool.

Inilah bukti sebuah klub yang menjaga rivalitasnya dengan tidak memberikan mantan anak asuhnya untuk memberikannya pada klub rival mereka, meskipun secara materil lebih besar. Meski demikian sistem kontrak pemain di Liga Indonesia belum mengenal yang namanya kontrak jangka panjang atau transfer pemain. Karena hampir semua klub di Indonesia masih menerapkan sistem kontrak per musim saja.

Beberapa pemain yang pernah tercatat meninggalkan kostum biru menjadi oranye diantaranya Budiman Yunus, Erick Setiawan dan Harry Salisburi. Tawaran yang menggiurkan jadi jawaban mengapa pertukaran kostum di antara dua tim kerap terjadi. Seolah melupakan rivalitas klub, kecocokan materi dari manajemen atau pemain tidak berarti apa-apa dan bukan sesuatu yang begitu penting.

Bila melirik jauh ke belakang tentang sejarah kedua tim ini, sebenarnya Persib dan Persija tidak memiliki sejarah rivalitas yang cukup panjang. Sejak jaman perserikatan, Maung Bandung rivalitas dengan tim-tim besar lainnya seperti PSMS Medan, PSM Makasar dan bahkan Persebaya Surabaya. Dilihat dari segi usia Persija lebih tua dan lebih dahulu berdiri di tahun 1928 sedangkan Persib lima tahun kemudian baru berdiri.

Lantas, apakah yang menjadi rivalitas sesungguhnya antara Persib dan Persija? Fakta yang terjadi di luar lapangan lahir sejak kehadiran dua pendukung fanatik, yakni Viking Persib Club dan The Jakmania sekitar tahun 2000.

Rivalitas yang mengenal kompromi antara kedua tim sudah sering terjadi, meski sinyalemen perdamaian antara kedua supporter urung terwujud. Tapi, bisa dipastikan kedua tim akan saling ngotot untuk menjadi pemenang dari pertemuan kesekian kalinya.

Baik Persib maupun Persija merupakan duel panas yang tidak mengenal kata menyerah. Buktinya, kedua tim berusaha untuk saling mengalahkan meski bermain di Bandung atau di Jakarta.

Pertandingan Bersejarah Bagi PERSIB

PERSIB vs JERMAN TIMUR
Persahabatan Internasional
29 Oktober 1964. Pada tahun 1964, tim nasional Jerman Timur (Republik Demokrasi Jerman) tercatat dua kali berkunjung ke Indonesia, yaitu bulan Januari dan Oktober. Dalam dua kunjungannya itu, Jerman Timur selalu memilih Persib menjadi salah satu tim yang dihadapinya. Menurut catatan Novan Herfiyana, seorang kontributor data sepak bola Indonesia untuk situs rsssf.com, pada pertemuan pertama, Persib hanya kalah 0-2. Namun, pada pertemuan kedua di Stadion Siliwangi Bandung pada tanggal 29 Oktober 1964, Persib benar-benar menjadi bulan-bulanan salah satu kekuatan sepak bola di Eropa Timur dengan skor telak 1-7. Pada pertemuan kedua ini, formasi pemain Persib yang tampil adalah Jus Etek (kiper); Masri, Ishak Udin, Kaelani, Sunarto, Fattah/Ismail, Omo Suratmo, Wowo Sunaryo/­Fattah, Djadjang Haris, Hendra, dan Andi Achmad/Otong. Sementara timnas Jerman Timur tampil dengan formasi Weigang (kiper) Geisler, Walter, Seehans, Rooke, Pankau, Litsewitz, Beckhaus, Stoker, Engelhardt, dan Bauchsdiess. ***
BANGKOK BANK vs PERSIB
Leg 1 Grup Timur 2 PCA 1995
16 September 1995. Setelah menjuarai Liga Indonesia I 1994-1995, Persib tak punya waktu untuk beristirahat panjang. Sebab, Robby Darwis dan kawan-kawan harus langsung terjun di Piala Champion Asia (PCA). Tidak tanggung-tanggu­ng, lawan pertama yang harus dihadapinya adalah mantan juara Piala Champions Asia asal Thailand, Bangkok Bank. Pada “leg” pertama babak pertama Grup Timur 2, Persib bertandang lebih dulu ke kandang Bangkok, Stadion Universitas Chulalangkorn, di pinggiran kota Bangkok. Berbekal kekalahan 1-4 dari tim PON DKI Jakarta pada laga pemanasan di Bandung, Persib datang ke Bangkok dengan kondisi tim yang kurang kondusif. Sejumlah pemain pilar terlibat perang dingin dengan pelatih Indra M. Thohir. Namun, dalam kondisi meragukan itu, Persib justru tampil trenginas di Stadion Universitas Chulalangkorn. Hasilnya, Maung Bandung mempermalukan tuan rumah dengan skor 2-0. Dua gol kemenangan Persib ke gawang Watcaharapong Somchit dilesakkan Kekey Zakaria pada menit 9 dan Yusuf Bachtiar menit 53.***
PERSIB vs ITALIA U-21
Persahabatan Internasional
27 Juni 1977. Pada tahun 1994, Persib Bandung dibantai AC Milan 8-0 di Stadion Utama Senayan Jakarta. Bagi Persib, pertandingan melawan AC Milan ini bukanlah laga pertamanya melawan tim dari “Negeri Pizza” itu. Pada tanggal 27 Juni 1977, Persib sempat menjamu tim nasional Italia U-21 di Stadion Siliwangi. Selain menghadapi Persib, dalam lawatannya ke Indonesia timnas Italia U-21 menjajal beberapa tim, termasuk Persebaya. Berbeda dengan pertemuan dengan AC Milan, pada pertandingan melawan timnas Italia U-21 ini, Persib tampil perkasa. Meski sempat mendapatkan perlawanan, Persib akhirnya mencatat kemenangan dengan skor 3-1. Dalam pertandingan ini, Persib membuka keunggulan melalui gol yang dicetak Max Timisella saat pertandingan baru berjalan empat menit. Timnas Italia U-21 sempat menyamakan kedudukan pada menit 11 melalui gol yang dicetak Pasinato. Namun, Persib akhirnya bisa memastikan kemenangan melalui dua gol yang diciptakan Risnandar Soendoro pada menit 30 dan Nandar Iskandar, tujuh menit sebelum laga usai.***
PERSB vs PERSIJA
Laga Penentuan Juara 1961
30 Juni 1961. Persib berhasil naik ke podium tertinggi dengan meraih trofi terbaik pada tahun 1961. Kepastian juara untuk kedua kalinya itu setelah Sunarto dkk. pada pertandingan terakhir putaran final (babak “7 Besar”) yang berlangsung di Stadion Diponegoro Semarang, mengalahkan Persija 3-1. Tiga gol Persib oleh Wowo Sunaryo pada menit 12 dan 20 serta Hengki Timisela, sedangkan gol balasan Persija dicetak Sucipto. Pertemuan Persib dengan Persija ini sebagai laga puncak di putaran final yang menggunakan sistem setengah kompetisi ini. Sebelum laga penentuan digelar, Persib di peringkat kedua dengan nilai 9 di bawah PSM Makassar yang mengumpulkan nilai 10 setelah sehari sebelumnya mengalahkan PSMS Medan 3-2. Sementara Persija berada di posisi ketiga dengan nilai 8, dan bisa meraih juara jika menang atas Persaib. Skuad Persib adalah Hehanusa, Hermanus, Juju (kiper), Ishak Udin, Iljas Hadade, Rukma Sudjana, Fatah Hidayat, Sunarto, Thio Him Tjhiang, Ade Dana, Hengki Timisela, Wowo Sunaryo, Nazar, Omo Suratmo, Suhendar, Pietje Timisela.**
PERSIB VS PSM
Final Kompetisi Perserikatan 1994
17 April 1994. Persib memastikan keabadian trofi juara Kompetisi Perserikatan setelah mengalahkan PSM 2-0 pada pertandingan final pamungkas kompetisi amatir di Stadion Utama Senayan Jakarta, 17 April 1994. Dua gol kemenangan Persib dicetak Yudi Guntara menit 26 dan Sutiono Lamso menit 71. Dalam pertandingan ini, Persib turun dengan komposisi tim Aris Rinaldi (kiper); Robby Darwis, Roy Darwis, Yadi Mulyadi; Dede Iskandar/­Hendra Komara (76), Nandang Kurnaedi, Asep Kustiana/­Mulyana (66), Yusuf Bachtiar, Yudi Guntara; Kekey Zakaria, Sutiono Lamso. Sementara PSM menurunkan Herman Kadiaman (kiper) Bahar Muharam, M. Ajis Muin, Ali Baba, Yosef Wijaya, Ajie Lestaluhu/­Ayyub Khan (52), Anwar Liko, Yusrifar Djafar, Ansar Razak, Kaharuddin Djamal, Arief Kamaruddin. Selain gelar juara, pemain terbaik juga diraih pemain Persib, Sutiono Lamso. Striker asal Purwokerto inipun sebenarnya menjadi pencetak gol tersubur sepanjang musim. Namun, gelar itu diberikan kepada Agus Winarno (Persebaya) karena PSSI memutuskan bahwa gol dihitung pada putaran final saja.***
PERSIB VS PERSEMAN
Kompetisi 1985-1986
11 Maret 1986. Setelah dua kali dikalahkan secara tragis melalui adu penalti dari PSMS Medan di grandfinal Kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1983 dan 1985, Persib akhirnya menjadi kampiun pada Kompetisi Perserikatan 1986. Gelar juara yang mengakhiri penantian selama 25 tahun tersebut diraih Persib setelah menjungkalkan Perseman Manokwari 1-0 (0-0) pada pertandingan grandfinal yang digelar di Stadion Utama Senayan Jakarta, 11 Maret 1986. Pemain yang baru kembali dari klub Mercu Buana (Galatama), Djadjang Nurdjaman menjadi pahlawan kemenangan Persib. Djadjang mencetak gol tunggal kemenangan Persib pada menit ke-77. Keberhasilan tersebut langsung disambut sukacita puluhan ribu bobotoh dan para sesepuh seperti Ateng Wahyudi, Solihin GP dan Ir. Soehoed. Pada pertandingan final, pelatih Nandar Iskandar menurunkan skuad Sobur (kiper), Suryamin, Ade Mulyono, Robby Darwis, Adeng Hudaya (belakang), Bambang Sukowiyono, Iwan Sunarya, Adjat Sudradjat (tengah), Djadjang Nurdjaman, Suhendar dan Dede Rosadi/Wawan Karnawan.***
PERSIB vs PSV
Persahabatan
11 Juni 1987. Pemain top dunia Ruud Gullit bermain di Stadion Siliwangi Bandung. Bersama klubnya, PSV Eindhoven, mereka dijamu Persib yang diperkuat Adjat Sudrajat, Adeng Hudaya, Bambang Sukowiyono, Uut Kuswendi, Dede Iskandar, dll. PSV diperkuat Ronald Koeman, Wim Kieft, Eric Gerets. Persib kalah 6-0, tetapi pelatih PSV, Guus Hiddink memuji Persib. Gol PSV dicetak Evi Cool (3 gol), Rud Giip (2 gol), Jurie Koolkof. Pertandingan dipimpin wasit Djadja Mudjahidin.*
PERSIB vs PETROKIMIA
LI 1994-1995
30 Juli 1995. Persib menjadi juara Liga Indonesia I 1994-1995, setelah pada final mengalahkan Petrokimia Putra 1-0, di Stadion Senayan Jakarta. Gol tunggal dicetak striker Sutiono Lamso pada menit 75 setelah mengecoh kiper Derryl Sinere. “Maung Bandung” menyandang gelar juara sejati, karena Liga Indonesia I merupakan peleburan klub yang bermain di Kompetisi Galatama (profesional) dan Perserikatan (amatir). Persib berkekuatan pemain lokal dan diarsiteki Indra Thohir.*
PERSIB vs PSMS
Kompetisi 1984-1985
24 Februari 1985. Laga final Kompetisi Perserikatan 1984-1985 antara Persib dan PSMS Medan menciptakan rekor jumlah penonton di Stadion Senayan Jakarta. Dari kapasitas 120.000 penonton yang tersedia, jumlah penonton yang hadir saat itu mencapai 140.000 yang mayoritas pendukung Persib. Penonton meluber hingga pinggir lapangan, tetapi wasit Djafar Umar bisa menyelesaikan tugasnya dan tidak ada kericuhan. PSMS menang 4-3 melalui drama adu penalti setelah skor sama kuat 2-2.
PERSIB vs AC MILAN
Persahabatan
4 Juni 1994. Persib sebagai juara Kompetisi Perserikatan terakhir 1993-1994 berkesempatan menjajal AC Milan, di Stadion Senayan Jakarta. Ketika itu, AC Milan menjuarai Piala Champions 1994 melalukan tur Asia. Persib diperkuat Robby Darwis, Yudi Guntara, Dede Iskandar dll., sedangkan Milan menurunkan Dejan Savicevic, Sebastiano Rossi, Marcel Desailly, Marco Simone, Gianlugi Lentini. Persib kalah telak 8-0, tetapi pelatih Milan Fabio Capello memberikan pujian kepada Yudi Guntara.*
PERSIB vs MALAYSIA
Turnamen Internasional
27 Juli 1986. Setelah menjuarai Kompetisi Perserikatan 1986, Persib mewakili Indonesia pada Pesta Sukan II Piala Hassanal Bolkiah di Brunei Darussalam. Persib menjadi juara setelah di final menang 1-0 atas Malaysia melalui gol Yusuf Bachtiar menit 47, di Stadion Negara Sultan Hassanal Bolkiah Bandar Seri Begawan.

SEJARAH AWAL MULA MUNCULNYA SEPAKBOLA (Singkat)

Awal mula sejarah munculnya olahraga sepak bola masih mengundang perdebatan. Beberapa dokumen menjelaskan bahwa sepak bola lahir sejak masa Romawi, sebagian lagi menjelaskan bahwa sepak bola berasal dari Tiongkok. FIFA sebagai badan sepak bola dunia secara resmi menyatakan bahwa sepak bola lahir dari daratan Cina yaitu berawal dari permainan masyarakat Cina abad ke-2 sampai dengan ke-3 SM. Olah raga ini saat itu dikenal dengan sebutan “tsu chu “. Dalam salah satu dokumen militer menyebutkan, pada tahun 206 SM, pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, masyarakat Cina telah memainkan bola yang disebut tsu chu. Tsu sendiri artinya “menerjang bola dengan kaki”. sedangkan chu, berarti “bola dari kulit dan ada isinya”. Permainan bola saat itu menggunakan bola yang terbuat dari kulit binatang, dengan aturan menendang dan menggiring dan memasukkanya ke sebuah jaring yang dibentangkan diantara dua tiang.
Versi sejarah kuno tentang sepak bola yang lain datangnya dari negeri Jepang, sejak abad ke-8, masyarakat disana telah mengenal permainan bola. Masyarakat disana menyebutnya dengan: Kemari. Sedangkan bola yang dipergunakan adalah kulit kijang namun ditengahnya sudah lubang dan berisi udara.
Menurut Bill Muray, salah seorang sejarahwan sepak bola, dalam bukunya The World Game: A History of Soccer, permainan sepak bola sudah dikenal sejak awal Masehi. Pada saat itu, masyarakat Mesir Kuno sudah mengenal teknik membawa dan menendang bola yang terbuat dari buntalan kain linen.
Sisi sejarah yang lain adalah di Yunani Purba juga mengenal sebuah permainan yang disebut episcuro, tidak lain adalah permainan menggunakan bola. Bukti sejarah ini tergambar pada relief-relief museum yang melukiskan anak muda memegang bola dan memainkannya dengan pahanya.
Sejarah sepak bola modern dan telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak, aawal mulanya dari Inggris, yang dimainkan pada pertengahan abad ke-19 pada sekolah-sekolah. Tahun 1857 beridiri klub sepak bola pertama di dunia, yaitu: Sheffield Football Club. Klub ini adalah asosiasi sekolah yang menekuni permainan sepak bola.
Pada tahun 1863, berdiri asosiasi sepak bola Inggris, yang bernama Football Association (FA). Badan ini yang mengeluarkan peraturan permainan sepak bola, sehingga sepak bola menjadi lebih teratur, terorganisir, dan enak untuk dinikmati penonton.
Selanjutnya tahun 1886 terbentuk lagi badan yang mengeluarkan peraturan sepak bola modern se dunia, yaitu: International Football Association Board (IFAB). IFAB dibentuk oleh FA Inggris dengan Scottish Football Association, Football Association of Wales, dan Irish Football Association di Manchester, Inggris.
Sejarah sepak bola semakin teruji hingga saat ini IFAB merupakan badan yang mengeluarkan berbagai peraturan pada permainan sepak bola, baik tentang teknik permainan, syarat dan tugas wasit, bahkan sampai transfer perpindahan pemain.

Rabu, 23 April 2014

Update PES 6 (2 Maret 2014)

Kali ini saya akan memberikan update-an PES6 (2 Maret 2014). Saya tidak akan panjang lebar menjelaskan, tapi saya menambah kan kits (seragam) yang lebih mirip, 1 tim ISL (PERSIB, karena saya, Bobotoh) dan 1 tim yang berisi pemain - pemain bintang duni seperti C. Ronaldo, Messi, Neymar, Bale, dll di dalam update-an ini
LANGSUNG DOWNLOAD AJA
DOWNLOAD GRATIS BY. DJ DIMAS

Minggu, 30 Maret 2014

Update PES 6 (04 Februari 2014)

Kali ini saya akan memberikan update dari pes 6 (04 Februari 2014) dan juga plus tim -tim ISL. Jika ingin mendownload klik link di bawah ini :






DOWNLOAD DISINI GRATIS



Semoga Bermanfaat !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!